Selasa, 23 September 2008

Bagaimana mekanisme Bleaching Earth terhadap pencegahan kerusakan minyak?

Oleh Irwan Nugraha

Dewasa ini memang penggunaan Bleaching Earth (BE) banyak digunakan dalam aplikasi bleaching (pemucatan/penjernihan) CPO atau juga CNO dan minyak-minyak yang lainnya. Tujuan utama dari BE memang untuk menjernihkan CPO (katakanlah contohnya) dengan cara mengadsorpsi zat-zat warna dalam CPO. Dalam CPO sendiri zat warna yang biasa ditemukan adalah antosianin, klorofil, xanthofil dan beta karoten.

Proses bleaching juga bisa mencegah kerusakan minyak karena selain zat warna tadi, BE jg dapat mengadsorpsi pengotor-pengotor lain yang terdapat dalam CPO seperti sisa tandan, sejumlah kecil logam, dan pengotor hasil oksidasi minyak yang biasanya berwarna gelap. Akan tetapi, harap diingat pula, untuk CPO biasanya proses bleaching dilakukan dengan menggunakan suhu yang relatif tinggi (100-120 derajat celcius). Sudah tentu dengan suhu sedemikian tinggi dapat menyebabkan CPO menjadi teroksidasi walaupun untuk skala lab, biasanya proses oksidasi minyak bisa diminimalisasi atau bahkan dihindari dengan mengkondisikan set alat bleaching dalam kondisi vakum untuk mencegah adanya oksigen atau juga, lebih baik lagi, sebelum dilakukan proses bleaching oksigen yang ada dalam set alat bleaching diusir terlebih dahulu dengan gas nitrogen.

Proses bleaching dengan menggunakan BE jg punya kelemahan terhadap kualitas CPO karena banyak sekali zat-zat yang justru diperlukan seperti beta karoten maupun vitamin E yang ikut teradsorpsi oleh BE.. Berdasar pada pengalaman yg telah saya lakukan, ada kondisi optimum dari BE agar proses bleaching berlangsung dengan baik. Baik disini adalah warna CPO yang jernih dan kandungan zat yang diinginkan seperti beta karoten juga tidak berkurang terlalu banyak.

Untuk masalah yg terakhir, ada pertanyaan yang kadang terus menggelitik di kepala tapi sampai saat ini belum terpecahkan, bagaimana caranya agar BE yang digunakan memiliki kemampuan mengadsorpsi yang selektif, dimana hanya pengotor yang tidak diinginkan saja yang terserap sedangkan beta karoten dan vitamin E (misalnya) tidak ikut terserap?

Mari belajar kimia untuk kemaslahatan masyarakat

Tidak ada komentar: