Selasa, 23 September 2008

Bagaimanakah Krim Tabir Surya Bekerja ?

Oleh Silvia Iskandar

Ada dua cara krim tabir surya atau sunscreen bekerja. Pertama secara kimiawi, zat-zat aktif meresap sinar matahari dan melalui proses kimiawi merubahnya menjadi panas. Zat-zat yang bekerja dengan cara ini misalnya dioxybenzone, PABA, octyl salicylate, avobenzone dan sebagainya. Kedua secara fisika, yaitu dengan memantulkan cahaya matahari. Zat-zat yang bekerja dengan cara ini adalah titanium dioxide dan zinc oxide.

Masing-masing punya keunggulan dan kekurangannya sendiri. Zat yang bekerja dengan cara kimiawi belakangan dianggap berbahaya dan malah mungkin menyebabkan kanker. Zat-zat tersebut teraktivasi oleh ultraviolet dan menyebabkan radikal bebas yang mungkin bereaksi dan merusak DNA. Perdebatan masih berlangsung, namun, untuk saat ini, hanya Avobenzone-lah sunscreen kimiawi yang diijinkan beredar di negara-negara EU. Kelebihannya adalah, karena zat-zat ini bersifat menyerap, dan tidak memantulkan cahaya matahari, warnanya tidak terlalu putih (karena tidak memantulkan cahaya tampak) sehingga tidak mengganggu penampilan.

Zat-zat yang bekerja secara fisika sebenarnya lebih aman, karena tidak mengalami reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya. Fungsinya hanya seperti payung. Namun sifatnya yang memantulkan cahaya (termasuk cahaya tampak) membuat warnanya putih sekali. Kebanyakan krim tabir surya yang beredar menggabungkan kedua zat ini.

Cermatlah dalam memilih sebelum berbelanja. Pilihlah krim yang melindungi anda terhadap UVA dan UVB, atau carilah yang bertuliskan ・i>protection against broad spectrum・ Perlu diingat, SPF (Sun Protection Factor) hanya menunjukkan daya perlindungan terhadap UVB dan tidak terhadap UVA. Sebab, berbeda dengan UVB yang bekerja pada permukaan kulit dan menyebabkan kulit terbakar, UVA meresap masuk ke dalam kulit dan merusak DNA. Ini membuat kekuatan UVA tidak bisa diukur dengan mudah karena efeknya tidak segera terlihat.

Orang yang berkulit gelap punya banyak pigmen melanin yang merupakan tabir surya alami. Melanin meresap ultraviolet dan mengubahnya menjadi panas, mencegah rusaknya sel kulit. Sebaliknya, orang yang berkulit putih seperti ras kaukasia sangat rentan terhadap kanker kulit karena hanya punya sedikit melanin. Oleh karenanya, semakin putih kulit seseorang, ia harus menggunakan krim dengan SPF yang lebih tinggi daripada orang yang berkulit hitam agar tidak terbakar.

Semua zat yang tidak alami, pada dasarnya punya potensi menyebabkan kulit mudah berjerawat. Oleh karena itu, dikembangkanlah krim tabir surya khusus untuk wajah. Krim ini tidak terlalu berminyak dan juga tidak terlalu banyak mengandung zat-zat aktif. Namun sebagai konsekuensinya, krim wajah tidak melindungi kulit sebaik krim tabir surya biasa.

Perlindungan terbaik terhadap matahari ialah dengan menggunakan tabir surya road spectrum・ dan tetap menggunakan baju, payung, topi, dan kaca mata hitam.

Tidak ada komentar: